Jika Islam menentang penyembahan berhala,
mengapa umat Islam menyembah dan sujud kepada Ka'bah ?
Menanggapi pertanyaan, mungkin sebagian kita bingung. Namun,
Dr. Zakir Naik—seorang ulama terkenal dari India yang dikenal cerdas dan ahli
dalam ilmu perbandingan agama—menjawabnya dengan lugas, cerdas, dan ilmiah.
Berikut adalah jawaban beliau yang diambil dari buku
"Mereka Bertanya, Islam Menjawab: Kumpulan Pertanyaan Mengganjal tentang
Islam yang Sering Diajukan Orang Awam dan Non-Muslim"
"Ka'bah adalah kiblat, yaitu arah kaum muslimin
menghadap dalam shalat mereka. Perlu dicatat bahwa walaupun kaum muslimin
menghadap Ka'bah dalam salat, mereka tidak menyembah Ka'bah. Kaum muslimin
hanya menyembah dan bersujud kepada Allah. Ketika mereka melakukan thawaf di
Ka'bah atau mencium Hajar Aswad, itu semua dilakukan sebagai bentuk ketaatan
kepada Allah. Allah-lah yang memerintahkan
mereka untuk menyembah-Nya dengan cara seperti itu.
Disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 144:
'Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit,
maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah
mukamu ke arah Masjidil Haram dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu
ke arahnya....'
1.
Islam menghendaki persatuan
Ketika
kaum muslimin hendak menunaikan salat, bisa jadi ada sebagian orang yang ingin
menghadap ke utara, sedangkan yang lainnya ingin menghadap ke selatan. Untuk
menyatukan kaum muslimin alam beribadah
kepada Allah maka kaum muslimin di mana pun berada diperintahkan hanya
menghadap ke satu arah, yaitu Ka'bah. Kaum muslimin yang tinggal di sebelah
barat Ka'bah, mereka salat menghadap timur. Begitu pula yang tinggal di sebelah
timur Ka'bah, mereka menghadap barat. Dan inilah satu satunya agama yang
memiliki Qiblat.
2. Ka'bah
adalah pusat peta dunia
Kaum
muslimin adalah umat pertama yang menggambar peta dunia. Mereka menggambar peta
dengan selatan menunjuk ke atas dan utara ke bawah. Ka'bah berada di pusatnya.
Kemudian, para kartografer Barat membuat peta terbalik dengan utara menghadap
ke atas dan selatan ke bawah. Meski begitu, alhamdulillah, Ka'bah terletak di
tengah-tengah peta. Subhanallah..!
3. Tawaf
keliling Ka'bah untuk menunjukkan keesaan Allah
Ketika
kaum muslimin pergi ke Masjidil Haram di Mekah, mereka melakukan tawaf atau
berkeliling Ka'bah. Perbuatan ini melambangkan keimanan dan peribadahan kepada
satu Tuhan. Sama persis dengan lingkaran yang hanya punya satu pusat maka hanya
Allah saja yang berhak disembah.
4. Hadits
Umar bin Khathab
Mengenai
batu hitam, hajar aswad, Umar bin Khathab berkata, "Aku tahu bahwa engkau
hanyalah sebongkah batu yang tidak dapat mendatangkan mudarat maupun manfaat.
Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu, niscaya aku tidak akan
menciummu." (HR. Bukhari). Hadits ini menunjukan bahwa Ka'bah
bukanlah apa apa (bukan pusat sesembahan).
5. Orang
berdiri di atas Ka'bah dan mengumandangkan azan
Pada
zaman Nabi, orang bahkan berdiri di atas Ka'bah dan mengumandangkan azan. Coba
kita tanyakan kepada mereka yang menuduh kaum muslimin menyembah Ka'bah;
penyembah berhala mana yang berani berdiri di atas berhala sesembahannya
? " tentu saja tidak ada. Ini kembali menunjukkan bahwa Ka'bah bukanlah
sesembahan ummat Muslim.
Bagaimana
kira-kira jawaban Anda saat menghadapi pertanyaan di atas???
Disarikan
dari buku "Mereka Bertanya, Islam Menjawab: Pertanyaan Mengganjal tentang
Islam yang Sering Diajukan Orang Awam dan Non-Muslim" terbitan AQWAM.
https://id-id.facebook.com/notes/hadits-rasulullah-shalallahu-alaihi-wassalam/mengapa-islam-menyembah-dan-sujud-pada-kabah/194203510590181
Wuih keren lho.... Pak terima kasih sekali lagi atas keberadaan blog ini. Sangat membantu bagi kami guru guru khususnya guru PAI. Terus berjuang pak..
ReplyDelete